ROBOHNYA BADAN JALAN PENYAMBUNG GERAGAL JEMBATAN TERMANU, KADO BUAT WARGA AMFOANG.

 

(Kondisi jembatan Termanu saat ini, dimana badan jalan penyambung geragal telah roboh akibat pegikisan air hujan dan aliran sungai)

Inginkan kado istimewa tanpa menuai malapetaka berupa jaminan jalan dan jembatan yang layak digunakan, bukan hal baru yang diinginkan oleh warga Amfoang. Harapan itu terus digaungkan setiap pesta demokrasi dilangsungkan. Namun semua yang digaungkan hanya sebatas ilusi yang tak pasti. Kondisi ini dirasakan secara menyeluruh oleh setiap warga Amfoang selama berpuluh-puluh tahun. Hingga Memasuki awal tahun 2021 warga Amfoang masih saja menanti harapan itu. Masih dalam harapan itu, justru malapetaka besar yang dipetik oleh warga Amfoang diawal bulan februari 2020, yang bagi saya, ini merupakan kado istimewa, kado istimewa itu berupa Robohnya badan jalan penyabung ujung geragal jembatan Termanu. Dengan kado istimewa ini justru membuat semua tak berdaya. Ketidakberdayaan ini dikarenakan jembatan Termanu, merupakan jembatan penghubung jalur pantura dari wilayah Amfoang bagian pesisir menuju Fatuleu Barat ke ibu kota kabupaten dan ibu kota provinsi. Sebelum kado itu didapatkan oleh warga Amfoang memang kondisi jembatan Termanu tidak menjadi jembatan yang layak digunakan oleh masyarakat. Namun karena tuntutan ekonomi, pelayanan kesehatan, pendikan dan lainsebagainnya warga Amfoang memandang kondisi itu merupakan kondisi normal yang dapat digunakan, walaupun nyawa menjadi taruhannya. Merujuk pada perolehan kado diawal bulan februari tahun 2020, bila kado ini terus dibiarkan sampai dinikmati oleh warga Amfoang maka kado baru berupa krisis ekonomi akan menjadi santapan ternikmat bagi warga Amfoang. Untuk itu menyikapi persoalan ini pemerintah Daerah yang berkewenagan untuk menindaklanjuti kerusakan jembatan termanu segara ditindaklanjuti, sehingga hal-hal yang berdampak buruk tidak terus dinikmati oleh masyarakat Amfoang. Selain menikmati kado-kado istimewa Warga Amfoang juga selalu bersahabat dengan status wilayah terluar, tertinggal dan terisolir (3T). Persahabatan ini suda dibangun berpuluh-puluh tahun dan hubungannya erat, hingga sulit dipisahkan. Walaupun lewat upaya dan perjuangan dari pemprov NTT telah membangun beberapa ruas jalan di wilayah pantura pada tahun 2019-2021, (masih dalam proses pengerjaan), upaya ini belum juga memutuskan persahabatan warga Amfoang dengan status orang yang bernama terluar, tertinggal dan terpencil (3T). Oleh karena itu atas nama masa depan Amfoang untuk melepaskan orang-orang tersayangnya yang berinisial 3T itu, harus diupayakan secara baik dari mereka-mereka yang mendapat mandat dari rakyat.  Dengan demikian harapan seluruh warga akan tertuju pada pemegang kekuasaan agar secepatnya memperbaiki jembatan termanu dengan cara apa saja demi perubahan Amfoang kedepan. Sebagai rakyat kami akan menjadi juri terbaik bagi setiap orang yang dipercayakan dalam memimpin wilayah ini. Amfoang terus menanti kado yang bila dinikmati tanpa efek samping.

Penulis : Gusty A. Haupunu.

 

 

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "ROBOHNYA BADAN JALAN PENYAMBUNG GERAGAL JEMBATAN TERMANU, KADO BUAT WARGA AMFOANG."

Post a Comment