MENJAWAB KEBUTUHAN BELAJAR
PESERTA DIDIK SAAT PANDEMI, SMA N I AMFOANG BARAT LAUT BANGUN ENAM POSKO BELAJAR.
Jumlah pengunjung posko belajar setiap hari diperbolekan berjumlah 10
orang, jika melebihi jumlah tersebut peserta didik diarahkan untuk kembali dan
akan mengunjungi posko pada hari berikutnya. Dasar ini ditetapkan untuk tidak
terjadi kerumunan banyak orang, dan jumlah peserta didik setiap desa berkisar
50 orang maka waktu yang akan dipakai untuk mengisi setiap soal adalah 5 hari.
Dan hasil akan dikumpulkan pada hari keenam (hari sabtu) untuk diambil oleh
koordinotor dan diserahkan kepada setiap guru mata pelajaran untuk diperiksa. Ini
Salah satu kesepakatan yang dibangun bersama antara guru dan peserta didik saat mengakses buku-buku pelajaran dalam posko
belajar SMA N I Amfoang Barat laut.
tampak peserta didik lagi membaca soal yang diberikan oleh Bapak, Ibu Guru untuk dikerjakan. foto diabadikan disalah satu posko belajar SMA N I Amfoang Barat Laut tepatnya di desa Honuk kec. Amfoang Barat Laut
Ancaman virus corona (Covid-19) memaksakan terobsosan baru yang harus dibangun
oleh setiap orang dan instansi tertentu demi menyelamatkan target dan tujuan
yang telah debangun sebe lumnya. Saat
ini dunia mengalami suatu perubahan yang sangat signifikan, berbagai aktifitas
manusia harus dibatasi dan tempat-tempat publik yang menjadi titik sentral
kegiatan masyarakat terpaksa harus ditutup demi menghindari penyebaran virus
corona (Covid-19). Fenomena langka ini terjadi tidak saja diwilayah perkotaan,
namun disetiap wilayah-wilayah terpencil juga mengalami hal yang sama yaitu pembatasan
aktifitas masal dan menutup berbagai lembaga/instansi tertentu. Merujuk pada
penutupan beberapa lembaga/instansi penting tersebut, maka penawaran jurus jitu
dalam menjawab tuntutan setiap intansi/lembaga tertentu perlu dilakukan. Instansi/lembaga
penting tersebut salah satunya adalah sekolah. Semenjak Indonesia terinfeksi
virus Corana terhitung bulan maret yang lalu, maka seluruh sekolah diwilayah
Indonesia mengharuskan untuk berhenti beraktifitas di lingkungan sekolah, dan
seluruh aktifitas belajar mengajar peserta didik harus diatur oleh setiap guru
mata pelajaran masing-masing untuk menghindari kekosongan belajar dari setiapa
peserta didik pada masa pandemi virus Corona. Dengan kondisi ini maka terdapat
berbagai strategi yang dibangun oleh para guru maupun startegi secara
keseluruhan dalam intansi sekolah dalam menjawab kebutuhan belajar peserta
didik. Berdasarkan strategi-strategi tersebut terdapat berbagai ragam strategi
yang dibangun misalnya pembelajaran online, pemberian tugas manual, dan lain
sebaginya tergantung dari kondisi yang dialami oleh instansi tertentu. Dari
berbagai strategi tersebut yang telah dibangun oleh beberapa sekolah di
Indonesia juga tidak terlepas dari sekolah-sekolah dipedesaan yang juga
malakukan berbagai strategi pembelajaran demi menjawab kebutuhan belajar
peserta didik. Oleh karna salah satu intansi pendidikan diwilayah pedesaan
yaitu SMA N I Amfoang Barat Laut yang juga mengalami dampak dari virus corona
tersebut sejak maret 2020, SMA N I Amfoang Barat Laut juga harus meluncurkan
berbagai strategi ampuh dalam pengefektifan pembelajaran peserta didik. Sejak
maret 2020 saat peserta didik dirumahkan, strategi belajar yang dibangun oleh
SMA N I Amfoang Barat Laut adalah penugasan secara manual dengan
mendistribusikan lembar soal kepada seluruh peserta didik. Strategi awal ini
disepakati dalam forum ruang guru dalam rapat perdana bulan maret dalam
menyikapi wabah virus Corona (Covid-19), namun
setelah berjalan beberapa minggu sampai pada akhir bulan april pada
rapat kedua dalam penetapan kelulusan peserta didik kelas XII yang sekaligus
mengevaluasi kegiatan belajar siswa pada pertengahan bulan maret dan april
ternyata terdapat beberapa kendala seperti: partisipasi siswa dalam
mengumpulkan tugas dan juga keakuratan jawaban peserta didik dalam menjawab
soal, tidak mencapai target yang diinginkan dari pihak sekolah (Para pendidik).
Kedua kendala tersebut setelah dievaluasi dalam rapat dewan guru yang kedua,
ternyata faktor yang mendasari kedua kendala tersebut adalah kurangnya sumber
belajar peserta didik saat dirumahkan seperti kepemilikan buku pelajaran, kepemilikan
HP Android dan kondidisi wilayah yang tidak mampu dalam mengakses layanan
internet (jaringan 4G dapat diakses pada wilayah-wilayah tertentu saja dan pada
waktu-waktu tertentu). Berlatarbelakang dari persoalan tersebut maka, pada rapat
dewan guru SMA N I Amfoang Barat laut, dan juga hasil evaluasi belajar peserta
didik pada minggu-minggu sebelumnya, menghasilkan srategi dan taktik baru
dengan membangun posko di enam desa, dalam wilayah kecamatan Amfoang Barat Laut
sebagai tawaran tindakan dalam mengatasi keterbatasan dan persoalan yang
dialami oleh peserta didik dan pihak sekolah. Untuk itu dalam kesepakatan
membangun posko belajar peserta didik SMA N I Amfoang Barat Laut tersebut, juga dibentuk satuan tugas yang akan
mengkoordinir segala aktifitas pembelajaran dalam posko, dengan difasilitasi buku-buku
dari setiap mata pelajaran. Maksut dari penyediaan buku-buku pelajaran tersebut
untuk menjawab keterbatasan siswa saat menjawab soal yang diberikan oleh setiap
guru mata pelajaran. Apabila dalam membangun posko belajar tersebut pada masa
pendemi ini, mendapatkan hasil yang baik maka pihak sekolah akan tetap
mempertahankan pembelajaran ini sampai berakhirnya wabah virus corona. Jika dimungkinkan Posko Belajar tersebut akan digunakan
oleh pihak sekolah sebagai penyedia bahan bacaan alternatif.
Dari sekian persoalan yang dihadapi oleh peserta didik saat ini kami dari segala sifitas
akademik wilayah Amfoang sangat mengharapkan kepada pemerintah agar kedepan
lebih mempercepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan infrastruktur
lainya kewilayah Amfoang sehingga saat menghadapi masa-masa kritis seperti saat
ini kami peserta didik dan para guru tidak mendapatkan kendala yang cukup
serius.
Penulis : Gusty A Haupunu,
pengasuh matapelajaran geografi di SMA N I Amfoang Barat laut
Belum ada tanggapan untuk "MENJAWAB KEBUTUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK SAAT PANDEMI, SMA N I AMFOANG BARAT LAUT BANGUN ENAM POSKO BELAJAR."
Post a Comment